Saturday 19 December 2009

MANAJEMEN KELAS KOMPUTER TERBATAS


MANAJEMEN KELAS KOMPUTER TERBATAS

Pendahuluan

Bagaimana guru dapat menggunakan 1 atau 2 unit computer saja untuk 40 siswa? Bagaimana guru dapat membantu siswa mereka untuk belajar bagaimana menggunakan ICT tanpa harus mengorbankan seluruh waktu belajar untuk pelajaran computer semata? Masalah manajemen atau pengelolaan semacam ini sering menjadi masalah terpenting yang dihadapi para guru pada saat ingin memulai ICT. Padahal, di negara-negara lain di dunia, para guru telah berhasil menggunakan 1 atau 2 unit computer untuk sekelompok besar siswa --- dan dapat dikatakan telah berhasil dengan baik.

Pedoman ini memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang sering diajukan para guru. Pedoman ini memperkenalkan 4 model manajemen untuk menyelenggarakan kelas komputer yang terbatas (sebuah kelas yang hanya memiliki 1 sampai 4 komputer untuk 40 siswa). Model-model ini meliputi:

• Model Pusat/Stasiun Pembelajaran (The Learning Centers/Stations Model)
• Model Navigator (The Navigator Model)
• Model Kelompok Kolaboratif (The Collaborative Groups Model)
• Model Para Ahli (The Expert Model)

Lebih lanjut, kami juga memberikan beberapa saran untuk aktivitas kelas lainnya yang dapat diselenggarakan hanya dengan 1 komputer.

Model-model manajemen di atas juga mendeskripsikan cara-cara yang dapat digunakan sehingga para siswa dapat mengajarkan teman-teman sekelasnya bagaimana menggunakan ICT. Dalam Model Pusat Pembelajaran, siswa bekerjasama untuk mempelajari bagaimana menjalankan sebuah program computer. Dalam Model Navigator, guru dapat mengajarkan tidak lebih dari 5 instruksi kepada wakil-wakil tim. Wakil-wakil ini akan kembali ke tim-nya masing-masing untuk mengajarkannya pada teman-temannya. Dalam Model Para Ahli, guru akan menunjuk seorang siswa yang dianggap ‘ahli’ untuk mengajarkan teman-teman sekelasnya untuk menggunakan komputer sesuai dengan kebutuhan mereka. Akhirnya, Model Kolaboratif menunjukkan bahwa tidak setiap aktivitas perlu terus-menerus melibatkan siswa --- dan bahwa penggunaan komputer oleh siswa dapat beragam sesuai dengan tugas yang diberikan.

B. Model-model Pembelajaran Aktif dengan 1-4 Komputer


1. Pusat-Pusat Pembelajaran Berangkai

Tipe Model : kelas dengan 1 komputer
Tujuan : kerjasama tim
Waktu : kurang dari atau sama dengan 1 periode pelajaran (  1, 2 atau 3 jam pelajaran)
Pola kerja : kelompok yang terdiri atas 4 – 6 siswa

Deskripsi:
Model pusat pembelajaran berangkai mendemonstrasikan satu cara bagaimana menggunakan komputer untuk mendukung kurikulum. Siswa yang bekerja dalam tim, berotasi untuk menggunakan beberapa pusat (stasiun) pembelajaran multi-fungsi, dimana salah satunya adalah stasiun komputer. Di saat mereka ada di dalam pusat atau stasiun pembelajaran, mereka dapat mengumpulkan apa yang dapat mereka peroleh dari seperangkat sumber daya tertentu. Setiap stasiun fokus pada teknologi, ketrampilan, atau tipe sumber daya yang berbeda-beda.

Misalnya, apabila kita bermaksud untuk mencari informasi mengenai asal-muasal dari satu bangunan bersejarah, salah satu stasiun dapat mencetak sumber-daya informasi yang dapat dibaca oleh siswa (artikel surat kabar); stasiun lain mungkin melibatkan siswa untuk mengambil foto dari material lokal/yang ada yang dahulu digunakan untuk mendirikan bangunan tersebut (batu granit, semen, dsb), dan di stasiun ketiga – yang mungkin menjadi satu-satunya stasiun komputer – siswa dapat mentransfer foto-foto mereka dari kamera HandPhone atau kamera digital ke dalam komputer. Setiap tim siswa berotasi melalui 3 stasiun yang berbeda sehingga di akhir pelajaran, atau di akhir aktivitas mereka telah melakukan aktivitas yang sama – walaupun tidak secara bersamaan.

Siswa juga dapat memainkan berbagai peran dan tanggung jawab dalam timnya serta menjalankan peran ini di pusat-pusat pembelajaran yang berbeda sehingga setiap siwa memiliki tugas khusus yang harus dipenuhi.

Beberapa peran dalam kelompok yang biasanya dimainkan: Semua anggota kelompok berotasi untuk menggunakan komputer.

 Manager Komputer (Computer Manager) – Memastikan bahwa setiap anggota kelompok memiliki kesempatan dan waktu yang sama dalam menggunakan komputer. Tugasnya adalah mengingatkan kelompok untuk menyimpan (save) informasi.

 Manajer Materi (Materials Manager) – Menginformasikan tentang materi apa saja yang tersedia, mengambil materi sesuai kebutuhan, mengembalikannya, dan merapikan stasiun pembelajaran untuk digunakan oleh kelompok berikutnya.

 Fasilitator (Facilitator) – Mendorong semua anggota kelompok untuk berpartisipasi dan mempertahankan alur kegiatan (tetap pada topik yang ditugaskan/disepakati).

 Penjaga waktu (Time Keeper) – Mencatat waktu mulai dan waktu akhir dari aktivitas, mengecek waktu secara periodik, memberi peringatan 5 menit sebelum berakhirnya aktivitas, dan memastikan bahwa kelompok datang dan selesai pada waktunya.

 ‘Ahli’ Teknologi (Technology Experts)– Kemungkinan memiliki pengetahuan tentang teknologi yang sedang digunakan dan membimbing yang lain untuk menggunakan teknologi secara mandiri (tidak mengerjakannya untuk yang lain).

 Perekam/Notulen (Recorder) – Merekam atau mencatat semua informasi dan ide-ide.

 Peran Lain - Sesuai dengan apa yang disarankan oleh siswa atau guru.


Diagram untuk menyusun/menetapkan stasiun-stasiun pembelajaran: Setiap stasiun atau pusat pembelajaran terdiri atas 5 siswa dan harus ada perintah tertulis tentang sebuah aktivitas atau tugas yang harus dipenuhi siswa. Hanya satu stasiun adalah stasiun komputer. Setelah satu periode waktu tertentu, siswa berotasi untuk pergi ke stasiun lain dan ke satu stasiun yang terakhir. Di akhir aktivitas (setelah satu minggu, 1 periode kelas, atau 1 jam pelajaran, dsb) seluruh siswa telah melalui 3 stasiun tersebut.




2. Model Navigator

Tipe Model : kelas dengan 1 komputer
Tujuan : kerjasama kelompok dalam pusat pembelajaran multi-level
Waktu : kurang dari atau sama dengan 1 periode pelajaran (  1, 2 atau 3 jam pelajaran)
Pola kerja : kelompok-kelompok yang terdiri atas 4 siswa

Deskripsi:
Kerja Model Navigator dapat dilaksanakan dengan baik apabila kita menggabungkan individu-individu yang memiliki tingkat ketrampilan yang berbeda-beda untuk menggunakan 1 komputer.

Salah satu cara memahami aktivitas ini adalah dengan mengandaikannya dengan perjalanan dengan 1 mobil. Anda tahun tujuan anda dan beberapa orang di dalam mobil akan membantu anda mencapai tujuan. Misalnya, ada satu pengemudi yang menjalankan mobilnya, lalu ada seorang navigator yang memberikan arah atau seorang penumpang yang memberikan informasi lain.

Dalam Model Navigator, cara komputer bekerja dengan cara yang sama seperti sebuah mobil. Bayangkan ada sebuah tim dari 4 siswa yang harus menyusun presentasi Power Point mengenai pulau-pulau terbesar di Indonesia. (Kelompok ini telah melakukan brainstorming (pendaftaran ide) dan ide-ide utama yang ditemukan itu telah ditulis di atas kertas.)

• Navigator adalah individu yang paling menguasai komputer. Tanpa menyentuh mouse atau keyboard, ia akan melatih pengemudi untuk menggunakan komputer. Ia hanya dapat berbicara dan menunjuk saja.
• Pengemudi adalah individu yang ‘mengemudikan’ komputer. Ia bertanggung jawab untuk menggunakan mouse atau keyboard untuk memasukkan informasi geografis (tentang pulau-pulau terbesar di Indonesia).
• Penumpang kemungkinan memiliki hanya sedikit pengalaman teknologi. Ia mengamati dan belajar dari navigator dan pengemudi sampai ia mendapatkan gilirannya menggunakan komputer. Ia mengarahkan isi presentasi – membacakan catatan kelompok dan ide-ide/poin-poin utama – yang akan dimasukkan ke dalam presentasi PowerPoint.
• Wisatawan juga mengamati dan belajar bagaimana menggunakan komputer. Ia memiliki sebuah buku catatan dan pensil untuk menulis semua instruksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan untuk menjadi acuan di masa mendatang mengenai penggunaan komputer. Ia juga memberikan saran mengenai isi presentasi.

Seperti telah melakukan sebuah perjalanan panjang, setelah kira-kira 15 menit, peran ini harus dirotasi. Misalnya, penumpang mungkin menjadi pengemudi baru, dimana pengemudi dapat berlaku sebagai wisatawan. Tergantung pada ketrampilan menggunakan ICT, navigator mungkin saja tidak (belum) dapat diganti namun dapat pula dirotasi. Sistem rotasi ini memungkinkan semua anggota tim untuk menggunakan mouse dan keyboard.

3. Model Kelompok Kolaboratif

Tipe Model : kelas dengan 1 komputer
Tujuan : kerjasama kelompok, setiap siswa mencoba tugas-tugas yang berbeda
Waktu : setiap tugas – 30 menit per kelompok
Pola kerja : kelompok-kelompok yang terdiri atas 4 – 6 siswa

Deskripsi:
Setiap tim kecil bertanggung jawab untuk memberikan peran kerja dan kontribusi untuk terciptanya sebuah produk kreasi bagi seluruh kelas. Setiap tim tidak melakukan hal yang sama di saat yang sama, namun melakukan sesuatu yang berbeda untuk ikut berperan dalam terciptanya sebuah produk yang disusun oleh seluruh tim (tim besar) – pada prinsipnya, yang dilakukan adalah pembagian kerja.

Contoh di bawah ini menunjukkan cara bagaimana menciptakan sebuah leaflet (newsletter). Setiap rantai dalam jaring/susunan kerja ini adalah topik tugas untuk setiap tim kecil. Peran siswa juga dapat dirotasi di antara tim (sehingga setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk menulis, mengambil foto, edit, menggunakan komputer, dsb).

Contoh: Leaflet Kelas
Seluruh kelas membuat sebuah leaflet mengenai topik khusus (misalnya, air bersih di lingkungan kita). Siswa dibagi ke dalam beberapa tim (seperti yang terpapar di bawah) dan setiap tim harus melakukan tugas-tugas tertentu yang berkontribusi pada penyusunan leaflet secara keseluruhan.

• Tim Fotografi: Mengambil foto air bersih, air kotor, pembuatan air minum, pengambilan air dari sumber air, dsb.
• Tim Penulis: Tim-tim ini (harus ada lebih dari satu tim) yang menulis isi – persediaan air bersih, masalah curah hujan, pembuatan air minum, dsb.
• Tim Editor: Tim ini mengedit isi yang ditulis. Mereka dapat mengirimkan hasil editing ke tim lain (selain Tim Penulis) untuk revisi lebih lanjut.
• Tim Artistik: Membuat diagram, grafik, dan karya-karya seni lain untuk menjelaskan tulisan secara visual.
• Tim Layout Komputer: Mereka mengumpulkan produk dari tim lain dan menyusunnya di komputer, menghasilkan hasil akhir dari leaflet yang siap dipublikasikan.


4. Model Ahli

Tipe Model : kelas dengan 1 komputer
Tujuan : kerja kelompok yang berpusat pada siswa, pembelajaran antara siswa (peer learning)
Waktu : setiap tugas – 30 menit per kelompok
Pola kerja : kelompok-kelompok yang terdiri atas 6 siswa

Deskripsi:

Di Model Ahli, peserta dibagi dalam tim yang terdiri atas 3 – 6 siswa. Guru menunjuk satu ‘ahli’ (siswa yang paling menguasai program komputer tertentu) yang akan membantu seluruh tim untuk menggunakan komputer.

Setiap tim bertanggung jawab untuk mencari data dan mengumpulkan materi untuk topik tertentu yang berhubungan dengan masalah yang sedang didiskusikan oleh seluruh anggota kelas. Misalnya, guru menugaskan siswa untuk membuat koran sekolah dengan menggunakan MS Publisher yang akan fokus pada masalah air bersih di lingkungan kita. Para siswa dibagi dalam tim yang terdiri atas 6 orang dimana masing-masing tim akan fokus pada masalah-masalah khusus yang berkenaan dengan air – tim ilmu air, tim geografi (dimana perairan dapat ditemukan), tim bahasa (mewawancarai para lanjut usia di masyarakat tentang perubahan iklim), dsb. Dalam setiap tim, siswa berbagi peran – mengumpulkan data, mewawancarai tetangga mereka, mengambil foto atau mencari foto perairan-perairan, dsb.

Saat seluruh tim telah menyelesaikan setiap bagian dari artikel mereka, mereka menuju ke stasiun komputer (guru mungkin harus menyusun jadwal penggunaan komputer) dimana siswa ‘ahli’ yang ditunjuk oleh guru ini akan membantu seluruh siswa menulis di MS Publisher. Siswa yang ahli ini mengenalkan teman-teman mereka dengan program tersebut sehingga mereka memahami fungsi-fungsi yang dimiliki oleh program, dan membantu siswa yang lain tanpa melakukannya secara langsung untuk mereka – siswa ahli tidak menyentuh mouse/keyboard. Siswa yang ahli ini juga bekerja dengan setiap tim dan dapat melakukan penyuntingan (editing) akhir.

Siswa ahli mungkin adalah satu-satunya dalam kelas, atau setiap tim juga dapat memiliki siswa ahlinya sendiri.

C. Teknik Penggunaan 1 Komputer dalam Pembelajaran di Kelas

Strategi Satu
Demonstrasi/Aktivitas yang Dipimpin oleh Guru: Menggunakan komputer sebagai papan tulis multimedia. Dalam skenario ini – yang paling biasa digunakan para guru – guru berdiri seiring dengan komputer dan proyektor ‘memimpin’ kelas untuk memahami langkah-langkah, prosedur, demonstrasi. Proses ini pada prinsipnya menggunakan komputer sebagai papan tulis beresolusi tinggi. Langkah demi selangkah, mintalah guru untuk menunjuk siswa untuk mengoperasikan komputer sehingga guru dapat bersirkulasi di antara siswa. Bantu guru untuk sesegera mungkin meninggalkan strategi ini karena strategi ini justru mendukung dan memperkuat cara mengajar tradisional yaitu dengan model instruksi ‘berdiri dan mengajar.’

Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan dalam strategi ini:
• Kelompok Membaca (Reading groups): Buatlah gambar rangkaian-rangkaian cerita. Presentasikan cerita dan daftar kosakata yang diilustrasikan dalam foto, clip art – dan dengan menggunakan MS Word speech tool – siswa akan melihat, mendengar cerita dan melihat gambar-gambar secara visual.
• Mendemonstrasikan konsep-konsep (Demonstrate concepts): Misalnya, dengan menambahkan kata-kata yang bersifat deskriptif dalam kalimat atau mengatur susunan kata dalam kalimat untuk merubah arti.
• Merekam/mencatat informasi dari sesi brainstorming: Menggunakan program pemetaan konsep untuk memperkenalkan sebuah unit atau topik baru dalam pelajaran.
• Mendemonstrasikan ketrampilan menulis atau editing: Menggunakan Track Changes dalam MS Word untuk memperlihatkan prosedur penyuntingan (editing)
• Mendemonstrasikan konsep-konsep matematika: Menggunakan Excel untuk membuat data numerik dan mempresentasikannya dalam bentuk grafik (memvisualisasikan konsep matematika)
• Teknik Kemampuan Membaca (Literacy techniques): Mewarnai kata-kata atau kalimat-kalimat dengan warna-warna yang berbeda dan ukuran huruf (Font size) yang berbeda-beda (Penelitian menunjukkan bahwa tanda-tanda visual seperti ini akan membantu memori siswa akan informasi).
• Permainan dan kuis-kuis: Permainan PowerPoint Jeopardy (Power Point Acak).
• Menulis dalam Kelompok (Group writing): Mewarnai teks untuk memperlihatkan pola bahasa, revisi dan dan editing partisipatif, dsb.
• Observasi ketrampilan dan prosedur: Menonton video, demonstrasi-demonstrasi untuk melihat bagaimana menyelesaikan soal-soal matematika, melakukan eksperimen saintifik, dsb.
• Apabila mungkin: mengakses situs-situs Internet tertentu untuk mengumpulkan informasi.
• Apabila mungkin: mendemonstrasikan simulasi-simulasi/aktivitas yang menggunakan program yang diaktivasi oleh Java (Java-enabled) (misalnya, NLVM, tubuh manusia, permainan-permainan Sains, dsb.)

Tips:
• Hubungkan komputer ke pesawat TV atau proyektor
• Lakukan ‘burning’ materi ke dalam VCD/CD yang dapat digunakan siswa/guru.
• Agar memungkinkan siswa dan guru bergiliran melakukan set-up komputer dan mengatur tampilan (display); menggunakan mouse dan keyboard dan menambahkan isi (ciptakan proses bertahap untuk pengenalan teknologi dan membangun kepercayaan diri dalam menggunakannya).



Strategi Dua
Komputer sebagai Stasiun Input Tunggal untuk Kerja Perorangan: Gunakan komputer ‘stasiun input’ sebagai bagian dari kelompok atau sebuah proyek kelas yang lebih besar. Dalam skenario ini, seluruh kelas mengerjakan tugas (menulis, menjawab pertanyaan, menyelesaikan soal matematika, dsb.). Komputer dinyalakan dan diletakkan di tempat strategis di kelas (mis. di tengah kelas). Siswa – baik itu dengan menggunakan lembar pendaftaran (pendaftaran untuk penggunaan komputer selama 10 menit) atau dengan penunjukan oleh guru, atau melalui pengaturan tempat duduk tertentu – akan bergiliran menuju komputer. Siswa dapat menggunakan komputer secara perorangan atau secara berpasangan. Strategi ini memungkinkan guru untuk melanjutkan aktivitas saat siswa menggunakan komputer tanpa terganggu.

Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan dalam strategi ini:
• Daftar-daftar: Setiap siswa menambahkan satu aitem dalam daftar yang berhubungan dengan salah satu topik diskusi.
• Sains: Siswa mengetik pertanyaan sehubungan dengan apa yang ingin mereka ketahui tentang pelajaran baru. Pertanyaan-pertanyaan siswa ini dapat digunakan di saat awal sesi pelajaran untuk memperkenalkan topik baru.
• Menulis: Siswa menulis satu jenis kalimat – misalnya, kalimat topik, dan menggunakan informasi ini untuk diskusi kelas mengenai tipe kalimat atau dapat dilakukan dengan siswa menentukan sebuah huruf kolompok. Atau siswa dapat memeriksa tata bahasa/ejaan dari kalimat yang salah.
• Membaca: Siswa bergiliran membaca artikel pendek/cerita tentang komputer (Dengan cara ini, guru tidak perlu membagikan handout)
• Meneruskan cerita: Salah satu siswa memulai sebuah cerita (satu kalimat). Setiap siswa meneruskan cerita ini dengan menambahkan satu kalimat lagi. Di akhir pelajaran, guru menunjukkan cerita ini kepada seluruh siswa. Sekali lagi, setiap siswa bergiliran membaca bagiannya/kalimat yang telah disusunnya sendiri dalam cerita.
• Mencari gambar: Guru membuat sebuah file/dokumen yang terdiri atas daftar kosakata (kata benda, kata sifat). Siswa harus mencari gambar (di foto atau clip art) atau secara cepat menggambar sebuah gambar yang dapat menjelaskan kosa kata tersebut dengan menggunakan program Paint.
• Survey: Siswa menambahkan informasi ke dalam spreadsheet (lembar kerja) dimana guru kemudian dapat membuat grafik dan mempresentasikannya ke seluruh siswa. (atau siswalah yang menciptakan grafik tersebut dan meminta yang lain untuk merespon)
• Merekam information: Dengan menggunakan microphone eksternal dan Windows Sound Recorder, siswa dapat merekam sebuah cerita pendek atau informasi lain yang kemudian dapat diperiksa oleh guru.
• Kuis: Siswa dapat mengikuti kuis perorangan.
Tips:
• Beberapa siswa harus ditunjukkan bagaimana untuk melakukan pengetikan sederhana (mencari huruf di keyboard, menggerakkan mouse, dan menyimpan dokumen/file). Mereka kemudian dapat mengajarkan teman-teman lain di kelasnya.
• Guru mungkin ingin menunjuk seorang ‘manajer komputer’ yang juga dapat juga ditunjuk berdasarkan rotasi. Siswa yang menjadi ‘manajer komputer’ ditugaskan di dekat komputer dan membantu siswa lain apabila mereka mengalami kesulitan (Hal ini membebaskan guru dari tugas mengelola komputer)
• ‘Manajer Komputer’ tidak boleh menyentuh mouse atau keyboard. Ia hanya dapat memberi petunjuk verbal atau menunjuk saja.
• Membuat lembar ‘pendaftaran’ harian (untuk giliran penggunaan komputer selama 10 menit) dan meletakannya di samping komputer. Siswa harus mendaftar untuk dapat menggunakan komputer dan mengamati waktu penggunaannya. Dengan cara ini, siswa, bukan guru, dapat mengelola penggunaan komputer.


Strategi Tiga
Komputer sebagai Stasiun Penelitian Kelompok: Ini mirip dengan Strategi Dua di atas, namun kelompoklah, bukan perorangan, yang menggunakan stasiun kerja komputer. Bukan pula untuk memasukkan (input) informasi tetapi untuk mengumpulkan informasi. Strategi ini mengasumsikan bahwa siswa-siswa bekerja dalam kelompok. Komputer disiapkan dan dengan berkelompok siswa mengakses informasi atau memeriksa hasil kerja mereka dengan menggunakan komputer.

Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan dalam strategi ini:
• Penelitian: Peta atau ensiklopedi. Kelompok-kelompok dalam kelas mencari informasi tertentu (misalnya mengenai sungai-sungai terbesar di Sumatra, letak negara-negara Asia Tenggara, dsb.)
• Penguatan (Reinforcement): Menggunakan komponen program komersial/VCD yang sesuai dengan topik kurikulum (misalnya dengan video untuk mengamati prosedur tertentu atau melihat sebuah demonstrasi ketrampilan)
• Penghitungan: Kelompok-kelompok dalam kelas menggunakan kalkulator untuk memeriksa hasil jawaban soal matematika mereka.
• Ejaan/Kosakata: Kelompok-kelompok dalam kelas membuka MS Word dan menggunakan fungsi Spell Check (Pengecekan Ejaan) atau Thesaurus untuk memeriksa ejaan atau mencari sinonim (persamaan kata) atau antonim (lawan kata).
Tips:
• Gunakan tugas yang telah ditetapkan waktunya untuk menentukan durasi penggunaan komputer suatu kelompok.
• Menyusun tabel untuk mengatur giliran siswa untuk menggunakan komputer.
• Gunakan komputer untuk fungsi manipulatives (perencanaan dan penghitungan) atau worksheet (lembar hitung).
• Tugaskan beberapa siswa sebagai ‘komputer manajer’ untuk membantu siswa lainnya menggunakan komputer, sehingga guru tidak terganggu apabila ada siswa yang memiliki pertanyaan sehubungan dengan pengoperasian komputer.



Strategi Empat
Komputer sebagai Stasiun Pembelajaran Kooperatif: Aktivitas Pembelajaran Terdistribusi: Salah satu cara terbaik untuk mengelola kelas dengan 1 komputer adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang berbasis pada proyek (project-based learning approach) dimana siswa-siswa dapat mengerjakan sebuah ‘proyek’ – sebuah skema tugas atau prosedur dimana siswa dapat menciptakan sebuah produk akhir (misalnya, buku siswa tentang peran-peran utama dalam Perwayangan) Pengerjaan proyek ini diatur dalam 3 ‘stasiun’ – atau area-area dimana kelompok-kelompok siswa mengerjakan bagian-bagian tertentu dari sebuah produk final. Misalnya, satu stasiun dapat menjadi ‘stasiun penelitian’ dimana siswa dapat memperoleh informasi tercetak untuk penyusunan buku. Stasiun kedua adalah ‘stasiun penulisan’ dimana siswa dapat menggunakan komputer untuk menulis artikel-artikel mereka. Stasiun ketiga dapat dijadikan ‘stasiun editing’ dimana siswa menyerahkan buku mereka untuk memeriksa buku mereka. Kelas-kelas yang lebih besar dapat menetapkan sebuah proyek yang lebih kompleks dengan stasiun-stasiun yang lebih banyak.

Kelompok yang terdiri atas 4 sampai 5 siswa berotasi menggunakan ‘stasiun-stasiun pembelajaran’ ini untuk mengumpulkan data dan informasi tentang proyek mereka.

Tips:
• Tim-tim siswa ini dapat menggunakan satu stasiun dalam jangka waktu yang telah ditentukan (30 menit) atau dapat menggunakan seluruh periode/sesi pelajaran tertentu.
• Pastikan bahwa stasiun komputer digunakan untuk tugas yang mutlak membutuhkan komputer.
• Pastikan setiap siswa memiliki peran dalam kelompoknya (peneliti, ketua kelompok, editor, pemeriksa ejaan, penjaga waktu) sehingga tidak ada yang hanya duduk-duduk dan mengganggu kerja siswa lain (operator komputer, editor, pemeriksa ejaan, dsb) dalam kelompok.



Strategi Lima
Aktivitas Lima-Menit: Menggunakan komputer untuk aktivitas seluruh kelas atau kelompok-kelompok kecil dalam kelas selama ‘5 menit’. sebelumnya lakukan download dari situs-situs internet (dalam contoh yang diberikan di bawah ini, banyak aktivitas yang dapat dilakukan tanpa komputer). Di awal sesi, bagi siswa dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas 4 siswa (Peran: Juru Bicara, Pengamat Waktu, Pengambil Keputusan, Penyelesai Masalah). Guru mengarahkan proses belajar (memberi instruksi) dan siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk menemukan sebuah kata, membuat prediksi, dan membuat perubahan. Manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas ini adalah aktivitas ini cepat, interaktif karena melibatkan para siswa dalam aktivitas. Selain itu, tidak membutuhkan penggunaan komputer secara intensif - hanya ‘mencicipi’ prosesnya saja.

Sebagai tambahan fungsi pengelolaan kelas dengan satu komputer, guru dapat menggunakan komputer sebagai sarana administratif untuk:
• Menyimpan catatan-catatan, membuat laporan, menghitung nilai
• Membuat rancangan pelatihan/leaflet (PD newsletter)
• Membuat rancangan tindak lanjut yang sesuai untuk pelajaran yang telah diberikan.
• Membuat sertifikat-sertifikat untuk prestasi-prestasi siswa.
• Membuat grafik dan lembar instruksi.
• Membuat tabel, daftar siswa, badge nama.
• Membuat lembar kerja siswa.
Tips:
• Gunakan Template dokumen/file dalam Word, Excel dan PowerPoint
• Gunakan spreadsheets untuk membuat daftar-daftar yang diperlukan dalam kelas dan penghitungan

Akhirnya, siswa dapat menggunakan komputer – tanpa menggunakan komputer. Guru dapat mencetak berbagai informasi dari komputer (informasi, worksheets, teka-teki, dsb) di Warnet, menggandakannya dan membagikannya pada siswa.
Hal-hal Penting mengenai Kelas dengan 1 Komputer:
• Gunakan kelompok-kelompok belajar kooperatif daripada menempatkan siswa satu per satu untuk menggunakan komputer.
• Mintalah bantuan masyarakat: gunakan siswa yang sudah terlatih, relawan, orang tua siswa untuk membantu guru dan para siswa belajar menggunakan dan mengelola komputer.
• Tunjuk ‘ahli yang trampil’ dari antara para siswa di kelas.
• Rencanakan aktivitas anda secara seksama. Anda tidak hanya menugaskan siswa untuk menggunakan komputer – tetapi anda harus memiliki tujuan pembelajaran khusus sehingga siswa dapat menggunakan komputer secara bijak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
• Gunakan format/template (yang ada di MS Word, MS PowerPoint). Dengan cara ini, anda telah menyiapkan sebuah format dokumen (pre-made files).
• Cetak clipart/fonts (huruf) dari program-program yang akan digunakan oleh siswa.
• Bagi proyek menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga siswa dapat bekerja di seksi-seksi/stasiun-stasiun yang berbeda.
• Buatlah tim yang terdiri atas para guru untuk saling meminjamkan dan mengelompokkan komputer-kelompok yang ada.

1 comment:

  1. klo terbatas ,usahakan BUDGETnya boss
    hehehehehe :D

    ReplyDelete